Ketika robot semakin mirip manusia, manusia malah semakin mirip robot.
Ketika jaringan internet di rumah saya mati, saya tidak berdaya. Ketika listrik di rumah saya padam, saya seolah tidak bertenaga. Saya sudah menjadi robot.
Saya kira bukan hanya saya. Masih ingatkah kamu ketika listrik satu kota Jakarta padam. Teriakan orang-orang riuh bergema.
“Apa-apaan ini, listrik mati, rasanya seperti kiamat!”
Kiamat berarti orang-orang seperti mati jika tanpa listrik dan internet. Seperti robot yang dicopot beterainya. Lemah dan tak berdaya.
Di dalam rumah tangga modern, menghukum anak-anak dengan mengambil smartphone mereka dan mematikan jaringan internet sudah menjadi cara populer. Menutup koneksi seseorang dengan dunia digital tampaknya bisa menjadi suatu bentuk hukuman. Karena teknik ini dianggap menyakitkan.
Meski manusia tidak mungkin menjadi robot dalam arti yang sebenarnya namun kemajuan teknologi nampaknya membuat kita terus bergerak ke arah itu.
Kemajuan teknologi seringkali membuat kita lupa kalau kita ini manusia bukan robot. Tidak ada baterai yang terpasang di punggung kita.
Tapi begitulah keadaan kita sekarang.
Sebelum teknologi membawa kita keluar dari gua dan zaman batu, naluri bertahan hidup kita, kala itu hanya terkait dengan tantangan fisik dan lingkungan.
Kini, seiring kemajuan teknologi, standar kita untuk hidup dan berkembang sudah semakin tinggi. Dan semakin kompleks.
Padahal teknologi seharusnya meningkatkan kekuatan kita, bukan mengikis kemampuan alami yang kita miliki sebelumnya, dalam bertahan hidup.
Sepertinya kita harus mulai merenungkan kembali tentang penggunaan dan tujuan awal kita menggunakan teknologi.
Tulisan ini dibuat saat internet dan listrik di rumah saya padam. Dan saya kembali reunian dengan kertas dan pensil. Dulu saya sering belajar membuat tulisan yang indah. Seperti menambahkan lengkungan di sisi setiap huruf.
Bertahun-tahun lamanya kegiatan yang menyenangkan ini saya tinggalkan di belakang.
Ternyata menjalani hari tanpa teknologi digital tidak selamanya buruk. Karena bisa mengingatkan kita tentang pentingnya mengendalikan hidup kita sendiri.
Namun teknologi yang menyampaikan tulisan ini kepadamu.
Dan begitulah seharusnya teknologi. Membantu memudahkan urusan kita. Bukan mengendalikan hidup kita.
Sekali-kali kamu bisa belajar menjalani hari tanpa internet. Mungkin bisa membuatmu menemukan cara lain untuk bersenang-senang dan tempat baru untuk mengeluh selain di media sosial.
Karena kamu tidak pernah tahu kapan listrik di rumahmu akan padam? Kapan jaringan internet akan hilang? Kapan kamu akan kesasar di hutan belantara? kapan gadgetmu akan rusak atau dicuri orang?
Mungkin tidak lama lagi robot akan semakin mirip manusia dan manusia akan semakin mirip robot. Sehingga sulit bagi kita untuk membedakan kedua jenis ini.
Jadi berhati-hatilah terhadap ketergantungan buta pada teknologi.