sukses dan bahagia

Mengapa banyak orang yang mengejar kesuksesan bukan kebahagiaan?

Karena mereka percaya sukses akan membawa kebahagiaan.

Benarkah?

Keinginan untuk sukses telah lama melekat pada sifat manusia. Beberapa orang bahkan telah membuat pilihan yang cukup agresif. Mereka mengaku lebih memilih sukses daripada bahagia. Ketergantungan akan kesuksesan ini telah membuat mereka tetap berkomitmen pada kerja keras mereka walau harus mengorbankan kebahagiaan mereka.

Di sisi lain, banyak dari kita percaya bahwa kita akan bahagia jika kita telah meraih kesuksesan kita.

Pemikiran ini telah membuat kita bekerja keras untuk mengejar kesuksesan Itu. Walaupun Kerja Keras Tidak Bisa Membuat Anda Kaya . Tapi keyakinan bahwa dengan kesuksesan maka kita akan dapat ‘Membeli Kebahagian tampaknya sudah melekat kuat.

Dan hal ini pula yang membuat istilah “hidup adalah perjuangan” semakin diyakini banyak orang, walaupun jauh lebih baik memahami bahwa Hidup Bukanlah Perjuangan.

Sayangnya, pengejaran terhadap kesuksesan yang tak berujung ini, telah membuat kesuksesan tampak memiliki zat adiktif yang membuat orang ketergantungan dan tak pernah puas. Kebanyakan orang tidak pernah merasa benar-benar cukup sukses.

Keyakinan bahwa kebahagiaan dapat diraih dengan kesuksesan mungkin terdengar masuk akal dan kita sepertinya sulit untuk melepaskan pemikiran bahwa itu wajar saja terjadi, namun seringkali realitanya tidak demikian.

Banyak orang yang berhasil dan dianggap sukses dalam hidupnya tapi mereka tidak menikmati apa yang telah mereka dapatkan. Sebagian lain terdapat orang yang cukup puas dengan apa yang mereka miliki, walaupun harapan besar mereka belum terwujud. Sebagian besar orang berada diantara dua spektrum itu.

Jika sukses benar-benar sebatas keberhasilan dalam hal uang dan kekuasaan, mengacu pada tolak ukur masyarakat kita selama ini, saya yakin kesuksesan masih akan tetap menjadi dambaan, impian dan rencana besar banyak orang untuk meraih kebahagiaan.

Meskipun kita terbiasa mengatakan bahwa “uang dan kekuasaan bukanlah segalanya,” “Kebahagiaan tidak dapat diukur dengan uang,” Atau kalimat lain yang bisa dianggap klise dan tidak realistis, namun kita tidak dapat memungkiri bahwa kita masih berpikir menjadi sukses akan membahagiakan, mengingat bagaimana keinginan itu masih selalu ada dalam impian kita atau bagaimana kita begitu terpesona dan mengidolakan orang-orang kaya dan terkenal dunia seperti Steve Jobs, Bill Gates, Warren Buffett.

“Jika saya sukses maka saya akan bahagia.” Pemikiran seperti ini sering kita percayai sebagai kebenaran hakiki di dalam pikiran kita. Walaupun kita berupaya menyangkalnya.

Sukses pada dasarnya bukanlah sesuatu yang buruk. Namun seringkali cara kita berpikir tentang kesuksesan hanya sebatas kekuasaan dan finansial.

Kesuksesan lebih dari sekedar uang dan kekuasaan. Karena Anda juga harus merasa sukses di kehidupan pribadi atau kehidupan lain seperti keluarga, percintaan, hubungan sosial dan kesehatan dan banyak lagi, Sulit bagi Anda merasakan kebahagiaan sejati walaupun Anda sukses secara finansial jika Anda sengsara dalam kehidupan pribadi.

Bill Gates dan Steve Jobs, Kita tahu pasti bahwa mereka adalah orang-orang kaya dunia. Namun yang tidak kita tahu adalah: apakah mereka bahagia?

Bill Gates baru-baru ini bercerai dari istrinya.

Sebagian orang kemungkinan berpikir dia tidak bahagia.

Tapi kita sepertinya masih akan tetap menganggap bahwa dia orang sukses, selama kita masih melihat nama pria ini di daftar orang-orang terkaya dunia

Mengenai apakah dia bahagia atau tidak? Kita tidak tahu. Sulit bagi kita untuk mengidentifikasi kebahagiaan orang.

Sebenarnya, Ada hal menarik yang ingin saya bagikan dari artikel ini dan saya ingin kita semua mengetahui ini sebelum melanjutkan untuk berlari kembali mengejar kesuksesan. Ternyata penelitian justru mengungkap bahwa bukan kesuksesan yang membawa kebahagiaan. Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya kebahagiaan lah yang membawa kesuksesan. Bukan sebaliknya.

Mereka yang bahagia cenderung sukses di berbagai aspek kehidupan seperti karir, hubungan, kesehatan dan berbagai aspek lainnya. Sebaliknya orang sukses justru diprediksi tidak lebih bahagia.

Hal ini terjadi karena terdorong oleh suasana hati yang positif yang membuat mereka lebih aktif dan fokus untuk bekerja lebih baik untuk mencapai tujuan. Ketika orang merasa bahagia, mereka cenderung percaya diri, optimis dan memiliki antusiasme tinggi sehingga dapat menarik kesuksesan dengan sikap positif mereka ini.

Masalahnya bagaimana cara berbahagia lebih dulu sebelum kesuksesan datang? Mendapatkan kebahagiaan bisa menjadi lebih sulit dikejar daripada mengejar kesuksesan.

Apa yang diperlukan orang untuk dapat benar-benar bahagia? Ini akan menjadi hal yang sulit karena setiap orang tentu berbeda dalam mendefinisikan arti kebahagiaan bagi mereka. Beberapa orang menemukan kebahagiaan dalam hal kecil yang sederhana. Orang lain mungkin menemukan kebahagiaan pada seuatu yang hebat dan luar biasa.

Walaupun kebahagiaan sulit untuk diukur dan begitu subjektif, Kenyataannya, kita hidup dalam masyarakat yang menilai kebahagiaan kita dari seberapa sukses kita, Dan mengukur kesuksesan kita dari sebanyak apa yang kita miliki dan apa yang telah kita capai lalu membandingkannya dengan orang lain. Bukan dari seberapa nyaman kita terhadap apa yang kita miliki, terhadap diri kita sendiri, dan terhadap apa yang kita lakukan,

Lalu bisakah orang yang tidak bahagia menjadi sukses?

Bisa saja jika kita masih menilai kesuksesan secara finansial, Kita mungkin tahu. banyak orang sukses yang tidak bahagia dari kisah mereka yang terungkap..Namun Jika kesuksesan yang mencakup segala aspek dalam kehidupan, kemungkinan tidak.

Ini tidak berarti orang yang bahagia selalu sukses dan tidak pernah merasa sedih, Kebahagiaan tidak bersifat statis.Tingkat kebahagiaan seseorang dapat berubah kapan saja. Termasuk hal yang normal untuk mengalami berbagai macam emosi negatif bahkan yang menyakitkan sebagai respon terhadap keadaan dan tantangan dalam hidup. Dan ini juga dipengaruhi oleh kecenderungan kita sebagai manusia untuk cepat beradaptasi dengan perubahan di lingkungan kita.

Jadi mengejar kebahagiaan pada dasarnya lebih baik daripada mengejar kesuksesan.

Siap mengejar kebahagiaan?

Catatan Zatlog

“Orang yang paling kaya adalah yang kesenangannya paling murah”

-Henry David Thoreau

.

Asria Ali

Sedang menulis

Artikel yang Disarankan