Dulu, di era kejayaan Surat kabar dan Majalah, dan ketika Smartphone kala itu masih sebatas khayalan, saya terjun ke medan peliputan hanya mengandalkan tape recorder, buku catatan dan kamera pocket yang harus ‘dicuci’ dulu biar bisa muncul gambarnya.
Kerja di kantor Majalah lokal di kota Makassar sebagai Jurnalis, tidak jarang saya ditugaskan meliput event nasional. Saya masih ingat betul ketika ditugaskan selama sebulan untuk meliput sidang tahunan MPR di Jakarta kala itu. Setelah meliput seharian, saya dan rekan-rekan tidak bisa begitu saja menyerahkan hasil liputan kami di hari yang sama. Kami baru bisa menyerahkan hasil peliputan itu setelah kembali lagi ke kota Makassar.
Itu artinya proses yang panjang, nak.
Andai saat itu sudah ada internet dan smartphone, saya tentu bisa menyerahkan hasil liputan dalam bentuk tulisan, suara, gambar bahkan video di saat itu juga. Makanya, kamu beruntung sekali jika menjadi jurnalis di era sekarang. Apalagi sekarang banyak jurnalis yang cukup menenteng ponsel atau hp saat meliput. Bahkan sekarang sudah dikenal yang namanya Mobile Journalism, atau istilah populernya MoJo.
Meluaskan Visi dengan Menjadi Jurnalis

Saat ini fokus saya adalah menulis dan mengembangkan blog ini. Kedengarannya saya ini orang yang fokus ya. Namun sebenarnya fokus saya sering melompat-lompat seperti katak. Melesat ke berbagai arah. Terjun ke aktivitas non-menulis yang sama sekali tidak produktif.
Akhirnya, banyak tulisan saya yang berakhir hanya sebagai draft.
Namun sekarang, ada satu hal yang mengingatkan saya untuk berhenti membuang-buang waktu. Bangkit dari zona nyaman, memegang kendali hidup saya lagi, mendapatkan pengalaman baru dan melangkah ke arah hidup yang lebih bermakna.
Setidaknya setelah memahami pentingnya memiliki visi yang luas. Seperti yang dikatakan oleh Vinita Dawra Nangia, penulis dari India “Fokus yang kuat dianggap sebagai jalan menuju keberhasilan namun visi yang luaslah yang memberikan fokus kita ke arah yang benar.”
Ya. Visi yang luas.
Sudah cukup lama saya terjebak dalam pemikiran untuk fokus hanya pada tujuan pribadi saya. Memusatkan perhatian hanya pada satu titik yang ingin saya raih, tanpa memperhatikan segala hal yang bisa saya lakukan untuk mencapai kehidupan sosial yang lebih bermakna. Seperti, bagaimana visi saya untuk para pembaca, masyarakat luas dan alam?
Saya yakin, banyak hal baik yang bisa kita berikan pada dunia selama keberadaan kita di dalamnya. Jadi buatlah visimu hari ini.
Jika kamu sudah punya visi, maka luaskanlah.
Jika kamu belum sepenuhnya tahu pentingnya memiliki visi, pertama-tama, yang perlu kamu tahu adalah visi bukanlah pernyataan yang muluk-muluk. Visi bukanlah angan-angan dan impian belaka. Visi akan membuatmu tetap membumi dan memiliki keyakinan kuat untuk mewujudkan apa yang ingin kamu wujudkan. Visi adalah pandanganmu, prinsip, pedoman, harapan, dan tujuan jangka panjangmu.
Kedua, visi akan menuntunmu tetap berada pada jalur yang benar.
Bahkan ketika dunia hari itu tidak baik-baik saja, kamu tetap tahu langkah apa yang harus kamu ambil untuk tetap berada pada jalur yang benar itu.
Ketiga, visi memerlukan aksi agar tidak berakhir hanya sebagai ilusi. Seperti kata Nelson Mandela : “Aksi tanpa visi hanyalah melewatkan waktu, visi tanpa aksi hanyalah lamunan, namun visi dengan aksi dapat mengubah dunia”.
Jika kamu memiliki bakat dalam hal menulis, fotografi atau videografi, jangan ragu meluaskan visimu dengan menjadi seorang jurnalis.
Dengan menjadi jurnalis, kamu bisa memberikan informasi yang berharga kepada masyarakat. Memberi pencerahan, menjadi agen perubahan bahkan berkontribusi untuk keberlanjutan dan dunia yang lebih baik.
Hal penting yang harus kamu ingat, seorang jurnalis harus mematuhi standar dan etika Jurnalistik. Mematuhi aturan hukum serta norma yang berlaku di masyarakat. Salah satunya dengan tidak memproduksi dan menyebarkan berita hoaks dan menyesatkan.
Jurnalisme yang baik adalah jurnalisme yang mampu memberikan informasi yang menarik, akurat dan bermanfaat.
Menjadi seorang jurnalis di era sekarang ini jauh lebih mudah dibandingkan di jaman saya dulu. Apalagi sekarang sudah ada ponsel andal, yang mendukung pekerjaan seorang jurnalis, seperti Zenfone 11 Ultra dari ASUS.
Zenfone 11 Ultra, Ponsel Andal untuk Sang Jurnalis

Meski sekarang sudah tidak lagi bekerja di media dan memilih menulis dalam blog personal, namun jiwa jurnalime di diri ini bisa dibilang seperti judul lagunya Shandy Sandoro ‘Tak Pernah Padam’. Contoh simpelnya, gaya penulisan kritis sepertinya masih melekat dalam teknik penulisan saya. Maklum, dulu di kampus dan di media tempat saya bekerja, kami selalu dituntut untuk bersikap kritis sebagai jurnalis. Makanya, dalam memilih ponsel untuk jurnalis pun saya cukup kritis dalam memilih yang terbaik.
Mengingat, di masa sekarang, tugas seorang jurnalis tidak hanya menulis berita dan mengambil gambar. Mereka juga dituntut untuk melakukan perekaman video. Maka dari itu, untuk menghasilkan konten video yang baik, sudah selayaknya spesifikasi ponsel untuk seorang jurnalis haruslah ponsel yang memiliki kamera yang mumpuni dan performa yang tangguh sehingga dapat mendukung kebutuhan kerja mereka di lapangan.
Baik dalam hal reportase, mengolah hingga menyajikan konten jurnalistik yang informatif.
Memang banyak ponsel di pasaran yang menawarkan desain dan fitur canggih. Namun ponsel plagship terbaru Zenfone 11 Ultra dengan kualitas kamera, performa, desain dan AI, tidak diragukan lagi adalah ponsel terbaik untuk seorang jurnalis.
Berikut beberapa keunggulan Zenfone 11 dalam mendukung tugas jurnalistik:

Tajam membidik sumber berita.


Jurnalisme membutuhkan rekaman foto dan video yang baik untuk memungkinkan pemirsa menikmati tayangan visual yang indah dan berkualitas.
Ponsel Zenfone 11 memiliki kamera utama 50 MP, sehingga jurnalis dapat membidik gambar dengan detail yang tajam dan jernih.
Sementara itu, kamera depan 32 MP Zenfon 11, memungkinkan hasil selfie yang memukau bahkan di lingkungan dengan pencahayaan yang rendah.
Rekaman stabil meski di medan sulit.
Peristiwa penting kadang terjadi di tempat dan waktu yang tidak terduga. Seperti peristiwa gempa bumi atau banjir. Jika kamu harus melakukan reportase di medan seperti itu, kamu dapat tetap menyajikan hasil liputan yang maksimal dengan video yang bebas blur dan bebas guncangan, dengan mengandalkan Zenfone 11.
ASUS menanamkan fitur 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 3.0, Stabilisasi video Super HyperSteady pada Zenfone 11, yang membuat video yang kamu rekam dapat tetap terlihat stabil meski perekaman dilakukan di situasi yang menantang.
Hasil rekaman juga dapat tetap terlihat stabil jika perekaman perlu dilakukan sambil berlari.
Kadang jurnalis perlu merekam sambil berlari. Contohnya, mengejar narasumber untuk sebuah wawancara. Seperti yang sering kamu saksikan di layar televisi.

Menawarkan teknologi AI yang canggih.

Smartphone Zenfone 11 Ultra menawarkan fitur AI yang canggih. Beberapa diantaranya: AI Walpaper, AI Call Translator, dan AI Transcript.

Teknologi AI dapat membantu tugas jurnalistik. AI Call Translator misalnya, yang memungkinkan kamu untuk mengkonversi suara ke teks secara instan dan menerjemahkan ke dalam bahasa pilihan pengguna. Terjemahan tersebut kemudian di konversi menjadi suara yang jernih, sehingga dapat dipahami oleh seluruh pemirsa di seluruh dunia.
Fitur AI transkrip menawarkan transkripsi secara nyata ketika menggunakan aplikasi perekam (Recorder), baik saat merekam maupun dari file suara yang sudah ada.
AI Noise Cancellation memastikan kualitas audio yang jernih tanpa gangguan.
AI Potrait Video menawarkan efek depth of field, yaitu latar belakang yang kabur namun objek tetap tajam. Fitur ini dapat memberi kesan estetika profesional pada video.
Kamu juga bisa membidik objek dari jarak jauh tanpa masalah dengan adanya dukungan AI Object Sense pada Zenfone 11, dan HyperClarity yang menjaga resolusi gambar agar tidak pecah saat di zoom.

Tentunya, kamu bisa mengandalkan fitur ini jika ingin merekam singa di kebun binatang.
Layar tajam dan performa tangguh, bikin editing lancar maksimal.
Zenfone 11 dibekali dengan layar AMOLED 6,78 inci 144 Hz dengan rasio layar ke tubuh 94%, disempurnakan dengan teknologi Pixelworks® sehingga menghasilkan tampilan layar yang tajam dan memukau.

Ponsel ini juga memiliki performa yang tangguh, ditenagai oleh Snapdragon® 8 Gen 3 Mobile Platform yang hemat daya.
Ponsel Zenfone 11 memungkinkan kamu untuk mengerjakan tugas jurnalistik dengan lancar, seperti editing, mengetik berita, hingga multitasking.
Untuk bermain game pastinya lancar juga, dong?
Yes, Zenfone 11 menawarkan gameplay yang mulus dan grafis yang imersif, yang bisa bikin kamu seolah masuk di dalam permainan.
Tapi jangan lupa, jurnalis adalah profesi yang selalu di kejar oleh deadline.
Jangan sampai kamu melewatkan tugas peliputan karena keasyikan bermain game di Zenfone 11.

Desain kokoh dan bergaya, cocok disandingkan dengan tripod.
Ponsel Zenfone 11 hadir dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan ponsel Zenfone pendahulunya. Tampak kokoh dan bergaya jika ditopang dengan tripod. Jurnalis seringkali menggunakan tripod ketika meliput. Tripod bahkan sudah menjadi perangkat wajib bagi jurnalis.
Ponsel Zenfone 11 Ultra dengan desainnya yang ramah lingkungan memiliki empat varian warna yang bisa kamu pilih. Yaitu Skyline Blue, Eternal Black, Misty Grey dan Desert Sand. Desain cover belakang ponsel ini menampilkan logo ulang tahun ASUS yang ke-30 dengan finishing kaca pada lapisan matte.

Meski memiliki ukuran yang agak jumbo namun ponsel Zenfone 11 tetap nyaman ketika digenggam satu tangan. Seperti yang di tunjukkan oleh Oom Yahya di bawah ini.




Kekuatan dalam menggenggam ponsel sangat diperlukan oleh jurnalis, apalagi saat sedang melakukan proses wawancara atau reportase di tengah kerumunan yang rawan sikut-sikutan seperti gambar di sebelah ini.
Dari gambar itu juga, kamu bisa mengetahui fungsi lain dari penggunaan tripod di tangan jurnalis.
Memori besar, siap menyimpan banyak karya jurnalistik.
Zenfone 11 memiliki RAM 16 GB serta penyimpanan internal 512 GB, sehingga mampu menyediakan ruang penyimpanan yang cukup besar.

Karya jurnalistik yang beresolusi tinggi seperti video dan berbagai data visual serta aplikasi canggih, biasanya mengambil ruang yang cukup besar, yang bisa membuat memori ponselmu penuh sesak. Makanya, jika ingin menjadi jurnalis, kamu bisa memilih Zenfone 11 sebagai ponsel andalanmu.
Kuat diajak begadang untuk peliputan yang panjang.
Jurnalis adalah profesi kreatif yang penuh dengan petualangan dan tantangan. Peliputan seringkali memakan waktu panjang. Seperti liputan mendalam (indepth), liputan investigasi, liputan konser musik atau pertandingan olahraga.

Dalam meliput konser musik dan pertandingan olahraga misalnya, jurnalis tentu saja tidak hanya meliput pagelaran acara, namun juga meliput kondisi di lapangan, juga antusiasme penonton dari awal hingga akhir acara, dari pagi hingga malam hari. Sehingga ponsel dengan baterai yang kuat sangat diperlukan oleh seorang jurnalis untuk memastikan tidak ada peristiwa penting yang terlewatkan untuk diliput.
Zenfone 11 memiliki baterai berkapasitas 5500 mAh, untuk penggunaan reguler selama 26+ jam, sehingga dapat digunakan untuk waktu yang lama.
Ponsel ini juga telah ditingkatkan dengan kemampuan HyperCharge 65 W sehingga kamu bisa mengisi daya dengan cepat. Selain itu Zenfone 11 Ultra juga mendukung pengisian daya nirkabel yang kompatibel dengan pengisi daya nirkabel bersertifikat Qi.

Ponsel Zenfone 11 Ultra memang luar biasa. Jika dirangkum dari spesifikasi yang telah saya uraikan, mulai dari sistem kamera , Fitur AI, dan performa ponsel yang tangguh, dengan ponsel ini, meski masih pemula, kamu juga bisa menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas tinggi layaknya para jurnalis profesional.
Spesifikasi ASUS Zenfone 11 Ultra
Dimensions / Weight | 163.8 x 76.8 x 8.9 mm / 224g |
Color | Classic : Skyline Blue / Eternal Black New : Misty Gray / Dessert Sand |
Rear Cam | Main: 50 MP 6-axis Hybrid Gimbal Stabilizer 3.0, 1/1.56″, f/1.9 Wide: 13 MP, f/2.2, Free-form Lens Tele: 32 MP, f/2.4, OIS, 3X optical zoom, pixel binning 1.4μm (Actual output photo: 8MP) |
Front Cam | 32 MP RGBW, pixel binning 1.4μm (Actual output photo: 8 MP |
Screen | 6.78″ flexible AMOLED, FHD+, up to 144Hz refresh rate (Only available in game), LTPO 1 ~ 120 Hz, peak brightness 2,500 nits |
Battery / Charging | 5,500 mAh (typical), Wired 65 W HyperCharge, Wireless 15 W Qi cert. chargin |
Memory | RAM: up to 16 GB LPDDR5X ROM: up to 512 GB UFS 4.0 |
Frequency | 5G SA&NSA: n1 / n2 / n3 / n5 / n7 / n8 / n12 / n18 / n20 / n25 / n26 / n28 / n38 / n40 / n41 / n48 / n66 / n77 / n78 / n79 4G FDD-LTE: B1 / B2 / B3 / B4 / B5 / B7 / B8 / B12 / B17 / B18 / B19 / B20 / B25 / B26 / B28 / B32 / B66 4G TDD-LTE: B34 / B38 / B39 / B40 / B41 / B42 / B43 / B48 WCDMA: 800 / 850 / 900 / 1700 / 1900 / 2100 MHz GSM: 850 / 900 / 1800 / 1900 MHz |
Others | Accelerator, E-Compass, Proximity, Ambient light sensor, Fingerprint on Display, Gyro (Support ARCore), Hall Sensor, Wi-Fi 7 ready, Bluetooth 5.4, GPS / GNSS / GLONASS / Galileo / Beidou / QZSS / NavIC, 3.5mm headset, NFC |

Sudah siap meluaskan visimu dengan menjadi jurnalis?
Meningkatkan perangkat yang kamu miliki sesuai tren dan teknologi terkini tidak hanya dapat membantu dalam menjalankan tugas jurnalistik, namun lebih dari itu, juga meluaskan visimu.
Saatnya Expand Your Vision dengan Zenfone 11 Ultra.
“Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Penulisan Blog Zenfone 11 di Blog Oom Yahya”
Sumber referensi/ foto/gambar:
- https://yahyakurniawan.net/
- https://www.asus.com/id/
- Pexels