Insting Wanita Dapatkah Dipercaya?

Wanita secara tidak sadar mengumpulkan ribuan detail kecil di alam bawah sadar mereka tanpa mengetahui bahwa mereka melakukannya Hasil yang mereka temukan dari semua detail ini, mereka menyebutnya sebagai insting.

Pada dasarnya, insting telah memainkan peran besar dalam kehidupan. Kita sering menggunakannya dengan menarik isyarat internal dan eksternal dalam membuat keputusan cepat. Kita menggunakannya dan seringkali juga mengabaikannya.

Wanita dianggap memiliki insting yang lebih kuat, insting yang superior dibandingkan pria.Meskipun pria dan wanita memiliki kapasitas untuk insting, wanita memiliki insting yang lebih kuat karena otak wanita telah dirancang untuk itu.

Ada jawaban yang logis dan berdasarkan penelitian ilmiah tentang mengapa wanita dianggap memiliki insting yang lebih kuat.

Otak pria terhubung secara neurologis agar lebih logis sehingga lebih efektif dalam menghubungkan persepsi dengan tindakan. Otak wanita disisi lain memiliki lebih banyak koneksi saraf dan lebih efesien yang membuat wanita lebih baik dalam menafsirkan fenomena sosial, termasuk isyarat sosial.

Dengan kata lain pria dirancang untuk menjadi lebih logis dan wanita dirancang untuk menjadi lebih intuitif. Walaupun dalam beberapa kasus didapati beberapa pria yang juga memiliki insting yang cukup tajam dan selalu menggunakan pertimbangan insting dalam membuat keputusan cepat.

Penelitian tentang keterampilan komunikasi nonverbal juga menunjukkan bahwa wanita lebih baik dalam mengekspresikan dan membaca ekspresi wajah, nada suara, dan emosi daripada pria. Akibatnya wanita lebih cenderung pandai dalam menangkap pesan emosional halus dan isyarat bawah sadar orang lain.

Sementara pria lebih baik dalam mengendalikan dan menyembunyikan emosi yang mereka rasakan.

Lalu bagaimana wanita menggunakan insting alami mereka ini? Dan apa yang terjadi?

Wanita akan seringkali menggunakan insting mereka untuk membuat keputusan berdasarkan apa yang tampak sebagai naluri murni ini. Otak mereka akan menggunakan pengalaman masa lalu dan isyarat eksternal untuk membuat keputusan. Ini akan terjadi secara instan di luar dari kesadaran mereka.

Ketika mereka membuat keputusan berdasarkan insting, mereka sering mengalami kesulitan untuk menjelaskan kepada orang lain, mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan.

Akibatnya mereka akan dianggap tidak logis dan terlalu emosional. Tidak rasional dalam mengambil keputusan. Insting wanita ini cenderung sering diremehkan dalam masyarakat berbasis logika. Insting wanita dianggap bentuk penalaran yang lebih lemah dibandingkan logika.

Dan akibatnya wanita seringkali mengabaikan insting mereka sendiri, kecenderungan alami mereka, sifat mereka yang lebih intuitif, kecerdasan emosional mereka dan pendekatan mereka yang lebih holistik untuk pemecahan masalah.

Wanita juga cenderung dikritik karena terlalu sensitif, terlalu emosional, terlalu dramatis dan tidak logis ketika menggunakan insting mereka.

Rentetan kritik yang terus menerus ini dapat mengaburkan penilaian wanita dan membuat wanita meragukan diri sendiri dan naluri mereka.

Sebagai wanita, ketika saya dianggap terlalu emosional atau istilah populernya ‘baperan’ , saya meringis karena malu. Saya tidak pernah tahu bagaimana merespons anggapan itu. Yang saya tahu, tentang diri saya, saya ingin selalu dianggap rasional, saya merasa selalu bersemangat dalam berpikir.

Karena saya suka meneliti, saya memutuskan untuk melakukan pengujian dengan menggali insting saya sendiri, untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat insting ini, termasuk apakah itu hal yang nyata dan sebagai wanita seberapa kuat saya memilikinya?

Menguji ini tentu memiliki resikonya sendiri. semua orang tahu apa artinya memiliki firasat.

Sekilas saya berpikir ini bukan ide yang baik untuk melakukannya di lingkungan terdekat saya Namun insting saya bekerja lebih tajam pada orang terdekat. Mengapa? Karena saya peduli dengan mereka.

Orang yang kita sayangi, dimana kita terikat kepada mereka secara emosional, tanpa disadari menjadi tempat kita menemukan banyak detail yang terus kita kumpulkan di alam bawah sadar kita.

Dan ketika kita sudah cukup lama bersama seseorang. Dan mengenal mereka dengan cara yang begitu dalam dan intim. Sehingga perubahan sekecil apapun dapat mendorong insting kita.

Dan akhirnya saya benar-benar melakukannya dalam hubungan saya dengan seorang pria.

Namun dengan asumsi, apa yang saya temukan seharusnya tidak mengejutkan saya dan tidak mempengaruhi hubungan. Fokus saya adalah menguji insting saya.

Sebagai seorang yang amatir dalam hal ini, tentu saja, saya kesulitan dalam membedakan insting dengan pikiran -pikiran negatif yang datang.

Insting mengirimkan pesan yang tidak dapat saya pahami. Ketika mengumpulkan detail itu satu persatu dan menghubungkannya, banyak hal yang kemudian terjadi. Kecemasan, kecemburuan, apakah itu berupa angan-angan, khayalan ataukah imajinasi belaka yang saya alami, saya tidak tahu. Saya mulai berprasangka dan membiarkan keraguan diri membanjiri saya, menguasai dan mengambil alih. Membuat saya melompat ke kesimpulan yang salah demi mendukung gagasan insting saya

Akhirnya pengujian insting ini hanya menghasilkan patah hati buat saya. Ketika saya, tanpa sengaja, telah menabrak batasan, ego dan harga diri pria.

Saya bersalah. Cukup wajar memarahi saya untuk melepaskan semua gagasan tidak berdasar itu.

Yang saya sesali, saya justru tidak mendengarkan insting saya yang dari awal mengatakan ini bukanlah ide yang baik untuk melakukannya. Cukup bodoh bukan?

Pengalaman adalah guru terbaik. Ini adalah pelajaran berharga buat saya. Terkait dengan insting wanita. Sebagai wanita, kita boleh saja mempercayai firasat-firasat yang ada namun kita harus mampu melepaskannya dari kecemasan, kecurigaan, prasangka yang tidak berdasar yang juga berada di bawah alam sadar kita.

Namun dibalik itu, walaupun kita menyadari insting kita tidak sepenuhnya selalu terbukti, dan mungkin menghasilkan pertengkaran dalam hubungan namun dalam kasus lain bisa berbeda dan berguna. Misalnya saat mulai menjalin hubungan dengan seseorang, kita dapat merasakan emosi dari mereka baik itu positif atau negatif dengan mengandalkan insting kita.

Dan untuk selanjutnya, mulai tertarik dengannya tanpa alasan dan sulit untuk menjawab mengapa kita mencintai mereka. Yang kita tahu, kita hanya mendengarkan insting kita bukan?

Insting juga untuk membimbing, memberitahu kita dan dalam beberapa kasus bahkan melindungi kita dari bahaya.

Jika kita melihat banyak hal yang terjadi berdasarkan insting kita dan itu benar-benar terjadi, Ini berarti insting kita bukanlah kelemahan. Ini adalah kekuatan besar kita.

Mungkin butuh waktu panjang bagi kita untuk memahami ini dengan lebih jelas. Dan pembahasan tentang insting ini tidak akan ada habisnya.

Yang jelas, semakin kita mengabaikannya, semakin sulit bagi insting untuk dapat berkomunikasi dengan kita dan memberi pesan yang ingin disampaikan kepada kita.

insting adalah hal yang nyata. Dan semua tergantung pilihan kita untuk mendengarkannya atau mengabaikannya.

Semoga bermanfaat

Catatan Zatlog

“Kebenaran adalah ketika pikiran dan insting Anda setuju”

Shannon Hale

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Satu pemikiran di “Insting Wanita Dapatkah Dipercaya?”