menjalani hidup sederhana

Menjalani hidup sederhana di era modern mungkin saja. Namun tidak semudah yang dipikir banyak orang.

Hidup sederhana adalah tentang berfokus pada hal -hal sederhana dalam hidup. Fokus pada segala yang lebih penting dan membatasi hal-hal yang tidak diperlukan dalam hidup kita.

Saat merangkul gaya hidup yang lebih sederhana, kita belajar untuk lebih puas dengan apa yang kita miliki walau tampaknya apa yang kita miliki itu lebih sedikit. Orang yang memiliki hidup sederhana seringkali hidup dengan lebih sedikit barang. Bukannya barang tidak menjadi godaan tetapi kita tumbuh untuk melihat dan menyadari bagaimana barang tidak selalu memiliki makna dan manfaat yang mampu memberi kepuasan yang bertahan lama dalam hidup.

Hidup sederhana menjadi semakin populer selama beberapa tahun terakhir, Beberapa dari kita mulai berpikir keras mengenai cara mengencangkan ikat pinggang yang tepat dan mengendurkannya sedikit agar tidak sesak nafas. Kita ingin menjalani hidup sederhana tapi tetap nyaman bukan? Namun sebenarnya banyak alasan lain yang mendorongnya. Mari kita pantau satu persatu alasan orang ingin memulai dan menjalani hidup sederhana mereka, yang telah zatlog.com rangkum dibawah ini.

Alasan Orang Ingin Menjalani Hidup Sederhana

  • Menginginkan lebih sedikit tekanan, komplikasi dan masalah dalam hidup.
  • Ingin berhemat dan mengatur pengeluaran.
  • Merasa sumpek dengan banyaknya barang yang dimiliki.
  • Menginginkan lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman.
  • Menyadari pemborosan untuk hal yang tidak penting.
  • Menyadari banyak menghabiskan waktu dan energi untuk hal yang tidak penting.

Itulah beberapa alasan, namun ada tambahan lagi yang saya kutip dari wikipedia “Orang dapat memilih hidup sederhana karena berbagai alasan pribadi seperti spiritualitas, kesehatan, keseimbangan kehidupan, kerja, selera pribadi, keberlanjutan, kelestarian lingkungan atau mengurangi stress. Hidup sederhana juga bisa menjadi reaksi terhadap materialisme dan konsumsi berlebihan”

Apakah Menjalani Hidup Sederhana Memang Lebih Baik?

Memulai hidup sederhana menjadi keputusan yang dianggap baik. Ini bisa menutup keran pengeluaran yang tidak penting yaitu pembelanjaaan impulsif . Menjaga uang tidak berlari kemana-mana meskipun kita terus mengejarnya Membiarkan gaji bulanan tetap berada di dalam rekening dan membiarkannya tetap disana dan membengkak. Semua itu sangatlah mungkin memberi ketenangan finansial di masa depan. .

Dengan menjalani hidup sederhana kita fokus pada hal yang paling penting seperti keluarga, hubungan bermakna, persahabatan, teman dan berbagi pemgalaman. Manfaat dari gaya hidup ini meliputi lebih banyak kebebasan, kesenangan, waktu bermakna, lebih banyak nilai hidup dan cara hidup yang lebih sehat, lebih rapi dan lebih hijau.

Namun saya melihat, tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua orang, karena sebagian orang lebih suka membenamkan diri dalam hobi mereka. Yang lainnya mungkin lebih memilih berfokus pada pekerjaan dan mencapai langkah karir besar berikutnya. Namun saya percaya banyak orang akan mendapatkan manfaat dari hidup sederhana yang berarti menjalani hidup sederhana adalah hal yang lebih baik.

Jika kita sedang mencari kebahagiaan salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah menyederhanakan hidup, melepaskan segala yang tidak perlu dan berfokus pada hal-hal yang paling penting bagi kita.

Mengapa Menjalani Hidup Sederhana Tidak Mudah Saat Ini?

Dahulu kala jika kita dapat mencapai umur yang panjang tanpa terlalu banyak masalah dianggap sudah cukup baik. Kita bisa makan, tidur dan memiliki tempat tinggal itu juga dianggap sudah cukup baik.

Namun sekarang kita berada di dunia yang modern dan terhubung. Dunia yang terus bergerak lebih cepat. Dunia yang menjadi lebih kompleks dan penuh gejolak serta drama yang membuat kita dapat dengan mudah terjebak dalam persaingan dan melupakan apa yang sebenarnya kita butuhkan dalam hidup kita .Sepertinya selalu ada sesuatu yang kita butuhkan. Sepertinya ada yang selalu harus kita tangani, dan terkadang itu bisa sangat berlebihan. Kita lahir dan besar dalam budaya konsumen dan kita pikir kita harus memiliki semuanya. Keinginan untuk memiliki apapun tertanam kuat dalam jiwa kita.

Teknologi saat ini berlimpah. Perangkat digital ada dimana-mana dan digunakan oleh hampir semua orang. Jutaan aplikasi berbeda tersedia untuk diinstal. Berbagai barang terus tersedia di toko online dan menumpuk di rak supermarket. Kita terus menerus dibombardir dengan iklan dan pesan yang memberitahukan ada sesuatu yang baru untuk kita beli. Sulit untuk menahan godaan ini ketika rasanya semua orang di sekitar kita menunjukkan mereka memiliki lebih banyak daripada kita.

Jutaan dari kita terus terburu-buru untuk mendapatkan apapun., Membeli pakaian baru, menikmati makan di restoran baru, mencoba berbagai layanan baru meskipun kita harus bekerja berjam-jam, menumpuk hutang dan berjuang 24, jam sehari untuk meniti tangga.

Kita sepertinya didorong untuk berbelanja diluar kemampuan kita Semua ini mengarah pada ilusi bahwa segala sesuatu tersedia dan kita layak mendapatkannya. Kita terus berlarian, mengejar uang, mengkhawatirkan pekerjaan, mencemaskan kehidupan sosial. Kita terus melakukan banyak hal dan terus sibuk sehingga tidak punya waktu untuk berhenti dan bertanya, apakah memang harus seperti itu?

Stress kecemasan depresi adalah beberapa dari banyak dampak yang kita terima dari kehidupan modern yang rumit ini , apakah memang harus seperti itu?

Tidak. Kita tidak harus seperti itu. Jika kita siap untuk lebih memilih kualitas daripada kuantitas dan memprioritaskan hal hal yang bisa membuat kita bahagia, Menjalani hidup sederhana bisa menjadi langkah besar untuk menemukan lebih banyak kedamaian dan kepuasan dalam hidup kita.

Apakah Kita Bisa Menjalani Hidup Sederhana di Dunia Modern Saat Ini?

Menjalani hidup sederhana di era modern ini, bisa jadi dianggap klise, membosankan, teori semata, hal yang tidak mungkin, rancu. paradoks dan sebagainya. Tanggapan sebagian orang atas mereka yang menganut konsep hidup sederhana adalah sebatas nostalgia dunia pra-industri atau pra konsumerisme,

Saya tidak melihat seperti itu. Saya melihat, tampaknya sudah ada minat yang tumbuh untuk menemukan kembali manfaat hidup sederhana. Saya melihat beberapa orang saat ini ingin benar-benar memprioritaskan hubungan , waktu, menjalani hobi, healing dan kembali ke dasar. Membangun sifat-sifat yang diinginkan seperti berhemat, kemandirian, ketenangan pikiran dan kesehatan serta apa yang bisa membuat mereka tetap dekat dengan alam.

Bukan tidak mungkin menjalani hidup sederhana di dunia sekarang ini, tetapi jelas membutuhkan lebih banyak usaha dibandingkan dulu. Untuk menyederhanakan hidup kita perlu membuat keputusan secara sadar dan disengaja untuk melepaskan berbagai hal tertentu. Seperti melepaskan harta benda tertentu, membebaskan diri dari media sosial dan aplikasi dan fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita.

Tidak dapat disangkal bahwa kehidupan saat ini cukup rumit. Dunia saat ini memiliki banyak kemewahan yang terus ditawarkan kepada kita, yang katanya membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Namun kadangkala hanya membuat segalanya menjadi lebih rumit.

Dengan munculnya kapitalisme industri dan masyarakat konsumen, daya beli masyarakat terus dijaga bahkan diupayakan terus meningkat. Dengan masyarakat yang terus membeli banyak barang dengan begitu akan menumbuhkan ekonomi.

Akibatnya ada yang terputus disini. Antara nilai-nilai tradisional yang kita warisi tentang kesederhanaan dan budaya konsumerisme yang juga ditanamkan dalam diri kita oleh sistem ekonomi kita. Kita hidup di dunia yang lebih berfokus pada kelebihan dan konsumerisme sehingga jika kita memilih untuk hidup sederhana bisa jadi dianggap kontra budaya.

Satu jawaban yang jelas adalah inkonsistensi kita terhadap kesederhanaan hidup itu sendiri. Katakanlah kita memuji gaya hidup sederhana dan melihatnya sebagai tanda integritas moral dan spiritualitas tapi kita juga terus mengharapkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat yang sebagian besar didorong oleh permintaan akan barang yang lebih banyak. seperti pembelian kendaraan baru, gadget terbaru, rumah yang lebih besar dan lebih mewah juga barang mewah lainnya.

Kita mengutuk pemborosan tapi memuji hasil karya berupa monumen, bangunan-bangunan megah sebagai sesuatu yang sangat mengagumkan. Banyak dari apa yang kita sebut keindahan seni dan budaya sebenarnya di dorong oleh bentuk-bentuk pemborosan.

Membelah lautan untuk sebutir mutiara, menggali hingga kedalaman bumi hanya untuk sebongkah berlian, sudah begitu banyak usaha keras manusia hanya untuk mendapatkan yang sebenarnya tidak mereka butuhkan dalam hidup. Dan kita masih menerima itu sebagai sebuah keindahan sambil terus memuji konsep hidup sederhana.

Hidup sederhana di dunia modern bisa jadi sulit. Mengurangi dan mengubah kebiasaan bisa jadi sulit , Bergerak untuk memulai hidup sederhana pada akhirnya akan sia-sia jika itu terjadi hanya karena faktor kejenuhan, nostalgia, atau semacam penghiburan diri akibat ketidakmampuan mengikuti gaya hidup. Yang menyedihkan ketika kebanyakan orang tidak punya banyak pilihan selain hidup seperti itu.

Danny Doverm penulis The Minimalist Mindset dikutip dari Wikipedia, menyatakan bahwa ide hanyalah pemikiran tetapi menerapkan dan bertindak berdasarkan ide tersebut dalam kehidupan kita sendiri adalah yang akan menjadikannya kebiasaan.

Ini mungkin tidak datang secara alami atau mudah tetapi jika kita benar-benar berkomitmen untuk menjalani hidup sederhana maka kita akan berhasil melakukannya. Ada cara yang dapat kita lakukan untuk menyederhanakan hidup kita di dunia saat ini..

Cara Menjalani Hidup Sederhana di Dunia Modern

Masih banyak orang yang berpikir untuk hidup lebih sederhana dengan membayangkan diri mereka menjauh dari hiruk pikuk kota. Menghabiskan hari-hari mereka untuk tinggal di daerah pedesaan, Tinggal di tepi danau atau pantai dan menikmati alam terbuka. Memproduksi makanan sendiri dengan bercocok tanam, beternak dan memasak dengan proses secara manual dan seminimal mungkin makanan mereka sendiri.

Tidak harus seperti itu. Kita dapat tetap berada dalam lingkungan modern namun tidak terjerumus di dalam budaya konsumerisme yang ditawarkannya. Hidup sederhana harus dimulai dari niat dan upaya untuk mengubah harapan dan perilaku kita selama ini.

Ketika saya ingin menjadi lebih sederhana, saya berupaya menyempitkan fokus saya, dengan mencari tahu apa yang benar-benar saya butuhkan dalam hidup. Siapa yang benar-benar mendukung dan yang saya inginkan dalam hidup saya. Menghabiskan waktu bersama orang -orang yang benar-benar berarti bagi saya. Berhenti membeli barang yang tidak saya butuhkan, merapikan barang-barang yang saya miliki, mendaur ulang, membebaskan diri dari hutang dan memilih untuk tidak bergantung pada kenyamanan modern.

Mungkin sulit pada awalnya. Melawan tren dan melawan arus sosial yang bergejolak bisa menjadi tantangan besar. Tetapi fokuskan niat untuk menyederhanakan hidup dan kita akan merasakan sedikit demi sedikit berkurangnya tekanan dalam hidup kita .

Mungkin saat ini masih ada yang terus menjalani pengeluaran sembrono pada barang baru, gadget terbaru, mode atau barang mewah yang membuat mereka bekerja lembur untuk membeli semua itu atau melunasi kredit yang harus dibayar untuk itu. Kita harus berhenti melakukan hal-hal yang tidak perlu ini jika hanya untuk membuat orang lain terkesan.

Jika kita benar-benar tidak dapat menahan godaan untuk membuat orang terkesan, kita dapat meningkatkan keterampilan, berani terbuka dan berubah, membuat sesuatu yang baru, prioritas baru dan pilihan baru yang bisa menaikkan nilai kita dan memungkinkan kita tetap mendapatkan apresiasi, pujian, bintang atau kebanggaan . Sebenarnya ini manusiawi dan jalan yang lebih baik dibandingkan berinvestasi pada segala yang tidak berfaedah.

Baca artikel di zatlog.com untuk mendapatkan berbagai perspektif baru, pengetahuan baru untuk memperkaya dan memperluas pandangan kita tentang segala hal dalam hidup.

Lepaskan segala yang tidak penting dalam hidup. Mulailah menghargai hal-hal kecil.di sekitar kita. Prioritaskan fungsionelitas dan kenyamanan daripada kemewahan. Tingkatkan ini secara bertahap agar menjadi rutinitas dan kebiasaan baru kita.

Dan kita akan menyadari betapa sederhananya hidup kita saat ini.

*Disclaimer

Asria Ali

Sedang menulis

Artikel yang Disarankan