Di penghujung tahun 2022, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi sebuah perumahan yang terletak di sebuah kawasan di kabupaten Bogor, tepatnya di daerah Jonggol, Jawa Barat. Saat tiba di lokasi tersebut, deretan rumah-rumah cantik minimalis, nampak berbaris rapi seakan telah siap menyambut para penghuninya. Di bawah awan kelabu yang tampak bergumpal-gumpal di atas langit pagi itu, ini menjadi pemandangan yang menyejukkan hati.

Penampakan rumah-rumah yang telah siap huni (foto: Dok. Pribadi)

Meski hawa dingin bulan Desember mulai menyelimuti wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, namun penampakan rumah-rumah ini berhasil memancarkan kehangatan tersendiri. Kehangatan yang dibalut dengan harapan, tentu saja. Bagaimana tidak, rumah-rumah ini nantinya akan dihuni oleh mereka yang mungkin telah lama menantikan sebuah rumah yang layak huni dan telah lama memiliki impian untuk memiliki rumah mereka sendiri untuk ditempati bersama keluarga tercinta. Dan impian mereka itu akan segera terwujud. Memiliki rumah adalah sebuah momen istimewa dalam hidup kita yang dapat membangkitkan optimisme dalam memandang masa depan.

Rumah Untuk Mereka yang Berpenghasilan Rendah

Banyak orang memiliki keinginan yang begitu besar untuk dapat memiliki rumah sendiri. Apalagi untuk mereka yang baru menikah, memiliki rumah bisa menjadi prioritas utama yang ingin diwujudkan saat memulai membangun biduk rumah tangga.

Namun masih ada sebagian orang yang hanya bisa memendam keinginannya untuk memiliki rumah mengingat harga rumah yang cukup tinggi. Harga rumah yang semakin tinggi membuat rumah semakin tidak terjangkau bagi mereka. Sebagian orang lainnya dihinggapi keraguan untuk mengajukan KPR karena khawatir pengajuan KPR mereka akan sulit diterima, menimbang penghasilan mereka yang masih minim.

Akhirnya sebagian mereka berusaha bertahan menempati rumah yang sudah tidak layak, tidak sehat, yang sebenarnya bisa mengganggu kualitas hidup, menghambat produktivitas dan menghambat potensi mereka untuk berkembang. Dan sebagian lagi menyewa rumah atau memilih tetap tinggal bersama orang tua, mertua atau menumpang di rumah sanak saudara yang lain meski telah menikah. Jika ada diantara kamu yang saat ini memiliki kondisi yang serupa. ini saatnya kamu melihat lebih jelas, dan mengambil contoh lebih luas, sudah banyak masyarakat yang berpenghasilan rendah kini telah berada di dalam hunian yang terjangkau dan layak huni, yang membuat mereka mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.

Dimana ada kemauan, disitu ada jalan, menuju rumah impian. Dengan keyakinan dan ketekunan, meski penghasilan masih rendah, kita juga bisa memiliki rumah yang layak huni dan terjangkau. Apalagi pemerintah sudah menyediakan kemudahan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR Subsidi.

KPR ini merupakan program pemerintah dengan skema berbentuk angsuran tetap selama 20 tahun. Dengan angsuran yang memiliki masa yang panjang ini diharapkan dapat lebih meringankan bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Sebenarnya kunjungan saya ke perumahan yang berada di daerah Jonggol ini, tidak sekedar berkunjung semata. Namun disertai sebuah misi, tepatnya menepati janji kepada seorang teman, yaitu seorang Ibu rumah tangga yang sebulan lalu, ingin dicarikan sebuah rumah untuk putranya yang baru saja menikah. Karena kebetulan lokasi perumahan ini tidak jauh dari tempat tinggal saya, maka saya berinisiatif untuk memantau langsung ke lokasi. Setelah memotret penampakan rumah tersebut beserta lingkungan sekitarnya, saya segera mengirimkan gambarnya kepada beliau. Hasilnya, beliau cukup tertarik. Dan seketika itu pula jatuh hati. Dan bersedia untuk segera meminang rumah cantik itu. Sekarang saya paham. Ternyata jatuh hati pada pandangan pertama tidak hanya terjadi pada dua insan. Namun bisa juga dari seorang insan ke sebuah hunian.

Si kecil ini sudah memiliki impian untuk memiliki rumah sendiri nantinya setelah dewasa (Foto : Dok. Pribadi)

Rumah yang ingin dibeli oleh si Ibu rencananya melalui skema KPR Nonsubsidi. Menariknya, rumah yang ingin dibeli lewat jalur KPR Nonsubsidi ini sebagian sumber dananya berasal dari kehidupan ekonomi yang dibangun selama tinggal di rumah KPR Subsidi. Ya, si Ibu rumah tangga ini masih menempati rumah KPR Subsidi program dari pemerintah. Memiliki rumah sendiri telah menciptakan banyak peluang buat beliau dalam mencari nafkah. Dari membuka warung kecil-kecilan, jualan makanan, minuman, hingga sekarang usaha laundry dijalani di rumahnya itu. Lambat laun kondisi keuangannya semakin cerah bahkan sekarang malah bisa untuk menambah modal untuk anaknya memiliki rumah. “Memiliki rumah sendiri itu membuat kita jadi lebih bebas, lebih leluasa, lebih banyak ide buat menambah pemasukan, Itulah juga yang saya ajarkan kepada anak saya supaya punya rumah sendiri setelah menikah, biar jadi investasi juga buat dia, kan rumah harganya terus naik” ujarnya. Sebelum memiliki rumah, beliau tinggal di sebuah kontrakan di daerah padat penduduk di kota Jakarta. Keinginannya memiliki rumah akhirnya terwujud setelah berusaha dengan tekun untuk menyisihkan penghasilannya dan memanfaatkan program KPR Subsidi yang digagas pemerintah.

Dengan ketekunan dalam berusaha dan cerdas dalam mengelola keuangan, memiliki penghasilan rendah tidak menjadi hambatan untuk memiliki rumah impian.

Cara Mengelola Keuangan untuk Memiliki Rumah Impian

Program kepemilikan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah adalah angin segar dan peluang besar untuk memiliki rumah sendiri. Namun seringkali tidak semua orang mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik bahkan tidak menjadikannya sebagai peluang. Disekitar kita, masih ada orang yang lebih memilih membelanjakan uang mereka untuk membeli bahkan menyicil barang-barang konsumtif yang sebenarnya tidak mereka butuhkan seperti gadget terbaru dan pakaian bermerek mahal dibanding membeli rumah yang justru mereka butuhkan. Sehingga bisa diprediksi, kehidupan ekonomi mereka sulit mengalami perkembangan.

Bagi mereka ini, memiliki rumah seperti menunggu keajaiban turun dari langit. Seakan hal mustahil yang sulit diwujudkan. “Memiliki rumah itu membutuhkan modal besar dan uang muka yang tidak sedikit jumlahnya,” demikianlah anggapan mereka. Padahal jika mereka menghitung dengan benar pengeluaran yang mereka habiskan selama ini untuk memenuhi gaya hidup mungkin sudah melebihi uang muka yang bisa disetorkan untuk memiliki rumah secara kredit.

Pada dasarnya, untuk dapat memiliki rumah impian tidak diukur dari seberapa besar penghasilan kita. Namun dari seberapa cerdas dan cermat kita dalam mengelola keuangan. Memiliki perilaku yang cerdas dalam mengelola keuangan, dengan bersikap hemat dan rutin berinvestasi, menjadi semakin penting digalakkan saat ini. Agar budaya konsumtif yang mengakar di sebagian masyarakat kita ini bisa memudar. Bukan malah menular. Apalagi dalam ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini, dimana ancaman resesi membayangi kita. Membuat kita harus mulai belajar mengencangkan ikat pinggang namun tentu harus tetap optimis menatap ke depan.

Jadi Inilah dia beberapa tips dan langkah-langkah cerdas mengelola keuangan demi memiliki rumah impian, yang bisa kita terapkan dari sekarang.

Rumah dan Investasi Untuk Hidup yang Lebih Baik

Kembali ke daerah Jonggol Jawa Barat. Di tempat ini, saya melaporkan, bahwa selain rumah-rumah yang telah siap huni, masih ada beberapa proyek pembangunan perumahan lainnya di kawasan sekitarnya yang masih dalam proses pembangunan (kesannya seperti reportase ya). Sebenarnya sudah banyak perumahan yang dibangun di sekitar wilayah ini Namun pembangunan perumahan masih terus berlangsung. Karena masih banyaknya masyarakat Indonesia yang membutuhkan rumah.

Beberapa rumah yang masih dalam proses pembangunan (foto : Dok.Pribadi)

Melihat begitu banyak hunian yang terus dibangun, berarti akan semakin banyak masyarakat yang akan memiliki rumah. Kepemilikan rumah ini, salah satu indikator kesejahteraan penduduk.

Jika merujuk ke data BPS di 2022, angka status kepemilikan rumah milik sendiri menurun dibandingkan tahun sebelumnya, Dimana tahun 2022 tercatat sebanyak 80,16 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki rumah sendiri, sementara di tahun sebelumnya di 2021 persentasenya berada di angka 81.08 persen.

Mengingat perumahan memiliki peran penting dalam upaya pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah terus mendorong ketersediaan akses perumahan kepada masyarakat terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk membeli rumah melalui berbagai kebijakan dan program. Salah satunya yaitu program KPR Subsidi yang memiliki suku bunga yang lebih rendah dan tenor yang lebih panjang.

Program ini menggunakan sumber dana dari APBN. Inilah salah satu manfaat APBN kita, untuk mendukung ketersediaan rumah murah agar dapat memberikan manfaat kepada berbagai segmen masyarakat khususnya kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah(MBR).

Untuk memaksimalkan pemanfaatan APBN dan menjaga program ini dapat berjalan efektif, PT Sarana Multigrya Finansial Persero (SMF) hadir sebagai Special Mission Vehicle kementrian keuangan yang berperan penting sebagai fiscal tools kementrian keuangan yang membantu meringankan beban fiskal pemerintah.

PT. Sarana Multigriya Finansial Persero (SMF Persero) merupakan BUMN dibawah kementrian keuangan yang terus bekerja keras hingga saat ini dalam membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Perumahan menjadi salah satu sektor yang sangat diperhatikan oleh SMF. SMF bekerja memfasilitasi penyaluran dana dari pasar modal ke sektor perumahan sehingga program pemerintah menciptakan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat dapat terus berjalan.

Seluruh kebijakan dan program yang dibuat ini, harapannya dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memudahkan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah sendiri. Bukan hanya pemerintah dan SMF saja, kita juga bisa ikut berpartisipasi agar program ini dapat berjalan lebih lancar dan efektif. Cukup melalui upaya yang mudah dan terjangkau bahkan menguntungkan, yaitu dengan berinvestasi EBA Ritel.

EBA Ritel adalah efek beragun aset hasil proses sekuritisasi yang dipasarkan ke investor ritel. Sekuritisasi adalah proses mengubah tagihan KPR menjadi efek yang bisa diperjualbelikan di pasar modal. EBA Ritel menjadi salah satu produk yang diterbitkan oleh SMF dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan pembiayaan sekunder perumahan.

Dengan berinvestasi di EBA Ritel SMF, kita telah turut berpartisipasi dalam kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau untuk masyarakat yang membutuhkan sehingga dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif.

Penasaran dengan SMF? Atau ingin tahu lebih lanjut tentang EBA RITEL? Kamu bisa mengunjungi website resmi SMF Persero di https://www.smf-indonesia.co.id/ Perusahaan ini memiliki beberapa layanan dan produk menarik yang juga perlu kamu ketahui.

Agar lebih akrab dengan SMF dan tetap update dengan informasi terbarunya ikuti Instagram resmi SMF di @ptsmfpersero dan juga Instagram @Inveseries untuk menambah pengetahuan kamu tentang investasi khususnya EBA RITEL.

EBA RITEL menjadi Investasi menarik karena mudah dan terjangkau, bisa buat mereka yang memiliki penghasilan rendah karena dapat dimulai hanya dengan modal 100.000 saja.

Bukan rahasia lagi, memiliki rumah yang aman, layak dan terjangkau dibutuhkan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, Memiliki rumah memberi kita kendali atas hidup kita sendiri, memberi kita ruang untuk berkembang dan landasan untuk memulai kehidupan yang sejahtera.

Memiliki penghasilan rendah bukan hambatan untuk memiliki rumah idaman jika kita dapat mengelola keuangan dengan benar dan cerdas memanfaatkan segala peluang yang ada.

Kita juga perlu menciptakan lebih banyak pilihan yang mampu mendukung kita untuk menciptakan kehidupan masa depan yang lebih cerah. Memiliki investasi adalah salah satu pilihan tepat. Dengan Investasi kita dapat menciptakan kebebasan finansial di masa depan. Tentunya dengan Investasi yang #AmanNyamanCuan.

Sumber Referensi :

  • https://www.smf-indonesia.co.id/
  • https://instagram.com/ptsmfpersero
  • https://www.instagram.com/inveseries/
  • https://www.bps.go.id/indicator/29/849/1/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsi-dan-status-kepemilikan-rumah-milik-sendiri.
  • https://www.youtube.com/@smfindonesia
  • Videp/Animasi : Design by Canva. (foto -foto: Canva )
  • Infografis : Asria Ali (design by Canva)

Asria Ali

Sedang menulis

Artikel yang Disarankan