Waspadai strategi marketing yang ingin menguras saku Anda lebih dalam. Sudah cukup Anda berada dalam jebakan ini selama bertahun-tahun. Tipuan cerdas ini sangat mudah Anda temui. Trik marketing yang licik ini telah memakan banyak korban, bahkan sebelum Anda lahir.
Kemunculan berbagai trik dalam marketing seakan tak ada habisnya. Strategi itu juga terus mengalami pembaruan, apalagi di era digital seperti saat ini. Namun kita melihat, trik lama tampaknya masih tetap bertahan. Termasuk ‘jebakan’ yang disusun di masa lampau, yang digunakan untuk menjerat pelanggan yang tidak sadar.
Sebuah trik marketing atau strategi pemasaran dapat disebut licik jika didalamnya ada tipu muslihat, kebohongan, kecurangan yang dapat merugikan Anda sebagai konsumen.
Apa saja strategi pemasaran yang menjebak pelanggannya ini? zatlog.com akan membeberkannya untuk anda dibawah ini.
1. Menciptakan rasa urgensi melalui tenggat waktu dan stok terbatas
Bagaimana jika Anda berbelanja harus terburu-buru dengan timer waktu yang terus bergerak. Ada pemberitahuan sebelumnya jika waktu untuk membeli sebuah produk memiliki batasan atau tenggat waktu.
Anda tidak harus serta merta percaya bahwa waktu untuk pembelian barang itu akan benar-benar berakhir. Menciptakan rasa urgensi inilah trik marketing licik yang sedang dimainkan untuk Anda.
Taktik klasik yang telah banyak menjebak mereka yang akhirnya menyadari bahwa mereka tidak benar-benar menyukai atau membutuhkan produk tersebut bahkan menyesal membelinya.
‘Segeralah beli sebelum Anda sadar’ ini kira-kira yang dipikirkan para pemasar di kepalanya. Mereka akan berupaya membuat Anda merasa akan ketinggalan kesempatan besar jika Anda tidak membeli saat itu juga.
“Promo terbatas hingga minggu depan” salah satu narasi yang biasa mereka mainkan. Namun setelah seminggu Anda akan menemukan “promo diperpanjang hingga minggu depan.”
Sementara untuk stok produk, dapat saja habis untuk produk-produk tertentu yang diproduksi terbatas atau kursus yang tidak mampu menampung lebih banyak siswa. Melihat Anda begitu antusias berburu barang limited edition atau segera mengantri di tempat pendaftaran kursus terbatas, inilah yang memunculkan ide di kepala mereka untuk membuat produk mereka seolah berstatus limited edition. Tujuannya apa? ya agar Anda segera mengeluarkan uang dari kantong Anda sebelum Anda benar-benar sadar.
Taktik yang dapat disebut sebagai ‘kelangkaan buatan’ ini, dimana Anda misalnya, sebagai seorang pemasar sebenarnya hanya berpura-pura mengatakan stok produk terbatas hanya untuk menekan pelanggan agar segera melakukan pembelian saat itu juga atau tidak sama sekali. Walaupun sebenarnya stok masih melimpah dan penawaran yang baru akan datang kembali.
2. Merancang testimonial palsu
Produsen akan berusaha menumbuhkan kepercayaan Anda terhadap penawaran yang dia berikan dengan menyusun daftar testimonial dari orang-orang yang puas setelah menggunakan produk atau jasa mereka. Bagaimana orang-orang ini merasa sangat beruntung setelah menggunakan produk mereka.
Anda mungkin melihat ada begitu banyak testimonial, dan hal ini mulai mempengaruhi psikologis Anda untuk menjadi salah satu dari orang yang beruntung mendapatkannya. Anda tidak menyadari bagaimana ini benar-benar dirancang sedemikian rupa untuk menggerakkan Anda.
“Saya menyesal tidak membeli ini sejak lama” Testimoni palsu ini kadang sangat berlebihan. Jika Anda berhasil masuk dalam jebakan ini, Anda pada dasarnya hanyalah membayar upah untuk jasa karangan fiktif buatan marketer handal ini. Cukup menghibur ya