Ketahui cara mengatasi kebiasaan menunda-nunda, agar waktu kamu yang berharga tidak terbuang percuma.

Hal yang menyenangkan dalam hidup adalah membiarkan waktu berjalan dan melakukan yang ingin dilakukan bukan yang harus dilakukan. Alarm tugas kita hari ini kita setel ke hari esok. Kita merasa esok kita lebih siap untuk mengerjakan yang seharusnya kita kerjakan, Namun ternyata hari esok kita hanya menunda-nunda.

Saat malam hari kita merasa termotivasi untuk membereskan segala hal. Kita telah mengatur jadwal untuk itu esok hari. Kita merasa hari esok akan berbeda. Tapi esok hari kita kembali melakukan pengulangan ini. Kita kembali menunda-nunda.

Kita merasa itu bukanlah hal yang sulit untuk dikerjakan. Kita yakin akan dapat menyelesaikannya. Tapi saat dimana kita memiliki waktu untuk melakukan itu, kita kembali mendapati diri kita kembali ke pola lama. Dan menunda-nunda itu terjadi lagi.

Mengapa kita selalu menunda-nunda?

  • Kita bersikap menunda-nunda bila kita tidak mendengarkan kata hati untuk menyelesaikan yang telah kita putuskan untuk dikerjakan. Kita baru akan memulai bila kita sudah tidak punya pilihan lain. Kita menghindar atau menunda bertindak karena berpendapat bahwa kita tidak siap atau merasa belum waktunya. Dan ketika kita merasa sudah waktunya, kita tidak lagi memiliki semangat atau keberanian untuk memulai itu.
  • Kita yakin kalau kita sudah siap pasti kita tidak lagi takut, Ini pemahaman yang keliru. Sesiap-siapnya kita, kita selalu akan menghadapi ketakutan. Perasaan takut akan berkurang dan lenyap begitu kita memulai. Apabila kita menunggu perasaan-perasaan itu lenyap, kita tidak akan pernah memulai.
  • Kita menunda karena kita tidak memiliki sistem yang jelas untuk memutuskan apa yang penting dan apa yang harus kita kerjakan terlebih dahulu. Kita tidak memiliki atau membuat daftar skala prioritas dalam hal ini. Kalaupun kita telah membuatnya tapi kita tidak memiliki komitmen menjalankannya. Bahkan ketika kita telah memulai menjalankannya, sedikit gangguan saja dapat menghentikannya dengan mudah. Kita tak memiliki konsistensi untuk melanjutkannya.
  • Kita menunda-nunda karena kita merasa tidak nyaman melakukannya saat kita tidak menginginkannya. Kita merasa tidak mood, Tidak sedang dalam suasana hati yang baik. Kita lebih memilih mengerjakan yang dapat memberimu kesenangan yang dapat kita peroleh saat ini, walaupun lebih kecil dibandingkan hasil lebih besar yang nantinya dapat kita peroleh jika kita segera melakukannya.

Menunda-nunda bukanlah hal yang biasa. Ini adalah tantangan hidup.

Penundaan bisa menjadi hal yang serius dan sayangnya banyak orang yang terus melakukannya tanpa merasa harus berusaha menghentikan kebiasaan buruk ini. Padahal pepatah ini sudah cukup sering didengar : Jangan menunggu esok apa yang bisa kamu lakukan hari ini.

Dapatkah kita menghitung apa yang ingin kita lakukan namun belum kita lakukan hingga saat ini? Seberapa lebar kesenjangan antara niat dan tindakan kita? Mungkin sudah tidak terhitung lagi. Namun bersyukurlah jika kita segera menyadari hal ini dan berusaha mengatasinya. Hal ini akan membuat kita menjadi pribadi yang pandai dalam mengatur waktu.

Tak ada yang terselesaikan apabila kita tidak memulainya. Memulai mungkin bagian yang tersulit dari menunda-nunda. Namun setelah kita memulai, segalanya akan terasa mudah dari yang kita duga. Kekuatan akan dapat mulai mengalir dan buah kreatif kita akan terwujud lagi.

Kita tidak mungkin menyadari kekuatan-kekuatan ini apabila kita tidak mewujudkannya dalam tindakan. Keberanian tumbuh dari kemauan untuk menempuh resiko. Apabila kita menunda bertindak, kita bukan saja menekan kekuatan, anugerah, dan bakat yang kita miliki tapi dapat menghalangi kita mencapai tujuan hidup.

Baca juga : Ini Alasannya Kamu Tidak Perlu Balas Dendam Jika Sakit Hati

Jika kita telah memahami penyebab dan dampak kita selalu menunda-nunda, kita mulai dapat merumuskan cara mengatasi kebiasaan menunda-nunda ini.

  • Kita dapat memulai dengan memecahkan tugas menjadi bagian-bagian kecil yang lebih konkret. Prioritaskan tugas berdasarkan seberapa penting tugas tersebut. Ini akan memungkinkan kita untuk mengerjakan dengan cepat tugas yang harus kita fokuskan serta aktivitas yang seharusnya kita abaikan.
  • Selesaikan tugas tersulit atau yang paling tidak menyenangkan terlebih dahulu dan kerjakan di waktu terbaik dan dalam suasana hati yang paling baik. Tugas yang lebih mudah dan berskala prioritas rendah dapat kita kerjakan setelah menyelesaikan tugas yang lebih penting ini. Berikan tenggat waktu khusus untuk menyelesaikannya. Usahakan kita tidak melanggar tenggat waktu yang sudah kita buat.
  • Hindari hal yang dapat mengganggu fokus. Lingkungan sosial dan media sosial yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas yang harus kita kerjakan. Karena hal itu dapat mengalihkan perhatian.
  • Pikiran kreatif kadang suka melompat dari satu ide ke ide yang lainnya. Fokuslah pada tujuan yang ingin kita capai. Dan bayangkan jika kita dapat menyelesaikannya dan menikmati hasilnya. Kita dapat memberi hadiah kepada diri kita sendiri.
  • Hindari pola pikir perfeksionis yang dapat membuat kita tidak menghargai kemajuan yang sudah kita buat. Hasil pekerjaan kita bisa jadi akan memiliki beberapa kekurangan. Tapi itu bukanlah masalah besar jika kita sudah memulai dan berkomitmen menyelesaikannya. Yang menjadi masalah jika kita masih terus menunda-nunda.
  • Beritahukan ke banyak orang dengan penuh semangat tentang apa yang ingin kita lakukan dan kapan kita akan menyelesaikannya. Dengan demikian kita akan punya resiko. Jika kita gagal maka semua orang akan tahu. Manfaatkan rasa takut gagal ini dengan baik.

Sekarang kita menyadari satu hal ini, untuk kita yang suka menunda-nunda. Bekerja dibawah tekanan tidak selamanya buruk. Bayangkan tugas yang diberikan oleh atasan atau seseorang dan pekerjaan yang seharusnya kita selesaikan tanpa ada yang menilai, yang mana lebih sering mengalami penundaan?

Demikianlah cara mengatasi kebiasaan menunda-nunda, Sekarang kita tidak perlu lagi menumpuk tugas beserta segala aktivitas yang bisa kita lakukan sekarang.

Kerjakan saja. kerjakan sekarang juga!

Membaca artikel ini hingga akhir, adalah awal yang baik. Kita telah menyadari penundaan yang sering kita lakukan dan ingin mengatasinya.

Tentu sekarang kita tak perlu menunda-nunda jika ingin memberi komentar dibawah ini.

Catatan Zatlog

“Jangan pernah menunda sampai besok apa yang bisa kamu tunda sampai lusa.”

-Raoul Wallenberg

Asria Ali

Sedang menulis

Artikel yang Disarankan