Image:Channel ASUS

“Saya multitasking. Saya bisa mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu.” Ini adalah kepercayaan diri saya. Di depan laptop lawas, yang kinerjanya sudah semakin lamban, saya berupaya mengerjakan banyak hal. Menulis, mendesain gambar, input data, editing, beralih dari satu program ke program yang lain. Ya, meski masih penulis amatiran, namun saya tetap percaya diri bisa mengerjakan banyak hal dengan hasil yang memuaskan. “Saya multitasking yang kuat.” Begitu pemikiran saya kala itu.
Sebelum saya menyadari hasilnya.
Lalu bagaimana hasilnya?
Hasilnya fokus saya buyar. Pekerjaan pun ambyar.
Kecewa. Saya menutup laptop. Menyudahi koneksi dengan semua layar. Berhenti menulis. Berjalan kesana kemari tanpa arah. Bercengkrama dengan burung-burung, kucing, bunga-bunga, ilalang. Menghirup udara. Mencoba menarik inspirasi sekuat-kuatnya dari alam.

Healing.


Alasan Saya Bekerja Secara Multitasking

Saya bekerja secara multitasking karena mengejar efesiensi dalam bekerja. Demi menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat. Begitu banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan dan itu bisa memakan banyak waktu. Jika saya bisa menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu maka saya bisa memiliki lebih banyak waktu untuk hal yang lain. Yang lebih menyenangkan tentunya. Seperti jalan-jalan, mengerjakan hobi atau mungkin mengasah bakat yang sudah lama terpendam.

Di rumah saya, masakan yang telah matang dan ruangan yang sudah bersih, bisa didapat dalam waktu yang bersamaan. Itulah gunanya multitasking. Yang penting kamu bisa sat set- sat set dalam bekerja.

Menunggu masakan matang di atas kompor, bisa saya lakukan sembari membersihkan ruangan. Ini adalah keterampilan multitasking yang sudah saya kuasai. Jangan coba-coba ya, karena awal pertama saya melakukan ini hasilnya… ah sudahlah. Cukup memalukan jika diceritakan. Namun dalam perjalanan waktu, saya semakin mahir. Tekniknya adalah tetap fokus pada masakan di kompor. Jangan sampai karena keasyikan membersihkan rumah, ikan di penggorengan sudah gosong merata.

Untuk pekerjaan yang tidak begitu menguras kerja otak, bisa dibilang, saya masih cukup beruntunglah dalam hal multitasking. Dalam sehari saya bisa mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga sekaligus. Jika ada yang bilang, wanita lebih handal dalam hal multitasking, saya kira ada benarnya juga. Saya bisa memasak sembari membersihkan rumah, berkebun sambil membuat video, mencoba resep masakan sembari menonton video, mengerjakan banyak pekerjaan rumah tangga dalam satu waktu dengan hasil yang memuaskan.

Tapi sayangnya, dalam pekerjaan saya sebagai penulis saya merasa tidak produktif dan gagal dalam multitasking.


Multitasking di Depan Layar Laptop, Kog Bisa Gagal?

Berbeda halnya jika sudah berkutat di depan layar laptop. Pekerjaan ini menuntut saya untuk benar-benar fokus dan menguras otak sedalam-dalamnya. Jika ingin menyelesaikan naskah tulisan sembari mendesain gambar, fokus saya seringkali menjadi buyar.

Masalahnya laptop saya hanya memiliki satu layar. Saya harus berulangkali switch window. Berpindah dari satu layar ke layar lainnya, inilah yang kadang mengganggu fokus saya. Seakan-akan otak saya juga disuruh berpindah tugas. Setiap kali saya mengalihkan perhatian ke layar yang baru, saya menjadi kehilangan fokus. Akhirnya saya sulit menyelesaikan pekerjaan saya dengan cepat.

Menambahkan monitor eksternal juga merepotkan dan tidak bisa digunakan diluar ruangan. Apalagi saya tipikal orang yang suka bekerja dimana aja. Kadangkala saya mengetik di kamar, di ruang makan, di teras, dimana aja yang bisa bikin saya nyaman.

Seandainya laptop saya memiliki dua layar, saya bisa lebih mudah menjaga fokus pada tulisan sembari memeriksa referensi dari berbagai sumber. Jika ingin membuat tulisan ilmiah, saya tentu perlu riset data,mengecek hasil penelitian, mencari informasi di beberapa buku digital demi mendapatkan informasi yang akurat.

Jika harus riset data berupa rangkaian grafik yang kompleks, bisa tiba-tiba blank otak saya begitu ganti layar. Saya seketika lupa dengan beberapa data yang sudah saya peroleh, yang seharusnya saya input.

Agar bisa menghasilkan tulisan yang berbobot, riset data menurut saya sangat penting. Data itu harus akurat dari sumber yang kredibel. Sebagai orang yang pernah berkecimpung dalam dunia Jurnalistik, dan tiga tahun mendalami bidang ini di perguruan tinggi, saya sudah cukup paham akan hal ini. Jangan sampai saya salah dalam mengutip data, nama atau angka. Kalau salah bisa-bisa saya diprotes dan diminta untuk meralat tulisan saya.

Untuk mendapatkan data yang akurat saya juga kadang perlu membandingkan data yang ada di satu situs dengan data yang ada di situs yang lain. Bisa saja terjadi perbedaan data. Jika kita ingin membandingkan dua objek, bukankah akan lebih efektif jika kedua objek tersebut berada di depan mata kita?

Tanpa menunggu lama. Saya masuk ke website ASUS. “Pasti ada,” pikir saya. ASUS kan selalu terdepan dalam melahirkan laptop handal. Dan ASUS juga yang paling paham dengan apa yang kita butuhkan.

Ini yang saya butuhkan. Dengan laptop ini, saya bisa tetap menjadi multitasking sejati.

Dan tetap produktif. Itu yang penting.


Desain ASUS Zenbook DUO (UX8406)

Laptop Dua Layar yang Mendukung Multitasking

Nyaris patah arang dan merasa diri tidak produktif, namun dengan adanya laptop Zenbook DUO ini, kepercayaan diri saya bangkit kembali. Dengan dua layar berukuran 14-inci dibekali resolusi 3K 120Hz ASUS Lumina OLED, yang membuat visualnya tampil realistis, saya bisa dengan mudah mengerjakan beberapa tugas tanpa takut bakal kehilangan fokus. Bagaimana tidak, dua proyek yang ingin saya garap terpampang nyata di depan mata. Tidak perlu lagi harus beralih dari satu layar ke layar lain yang bisa membuat fokus saya ikut-ikutan teralih. Dua program dapat saya pantau sekaligus. Sehingga alur kerja menjadi lebih cepat dan lebih ringkas.

Zenbook DUO memiliki dua layar 14-inci. Bayangkan aja, jika dibentangkan, laptop ASUS Zenbook DUO ini, ukuran layarnya setara dengan 19,8-inci. Jadi kita bisa mendapatkan ruang kerja yang lebih luas. Yang artinya, produktivitas dapat mengalir deras bahkan meningkat hingga dua kali lipat. Kalau dalam hitung-hitungan saya sebagai penulis, jika sehari kita biasanya hanya mampu menyelesaikan satu naskah tulisan, dengan adanya laptop ini kita bisa menyelesaikan dua naskah sehari. Jika biasanya dua naskah, bisa menjadi empat naskah. Tapi itu kembali kepada diri kita masing-masing. Saran saya, buatlah jumlah dan tenggat waktu yang masuk akal. Dan perhatikan juga kualitas tulisan. Dalam hal menulis, kunci kemajuan yang efektif adalah dengan terus berlatih. Semakin sering kita menulis, semakin mudah prosesnya.

Layar tersebut juga telah mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 500 dan mendukung teknologi touchscreen sehingga dapat digunakan bersama dengan stylus ASUS Pen 2.0 yang dapat memberikan input secara presisi.

Tidak seperti laptop biasa, Zenbook DUO dilengkapi dengan keyboard Bluetooth ASUS ErgoSense dengan touchpad terintegrasi engsel layar yang dapat dibuka hingga 180°, Jadi keyboardnya dapat kita lepas. Dan untuk pengisian dayanya dapat dilakukan secara otomatis saat keyboard dipasangkan secara langsung ke bodi laptop.

Keren ya? Saya sampai deg-degan loh. Tidak bisa membayangkan betapa bahagianya kalau sudah memiliki laptop ini. Pastinya tiada hari yang berlalu tanpa tik,tik,tik. Produktivitas mengalir tanpa titik.

Jika saya ingin membuat artikel maka saya bisa mengetik di layar mana saja. Saya sendiri lebih suka mengetik di layar utama. Di layar kedua, bisa untuk desain gambar, menampilkan referensi, browsing, media sosial atau membuka video.

Dengan laptop ini, saya bisa membuat konten dengan lebih nyaman. Karena layarnya sudah didesain fleksibel, mudah dan nyaman digunakan. Mulai dari port dan konektivitasnya juga sangat lengkap, dengan lima mode penggunaan yaitu Dual-ScreenMode, Desktop Mode, laptop Mode, Laptop Mode with Virtual Keyboard dan Sharing Mode.

channelasus.com
channelasus.com
channelasus.com

Performa Asus Zenbook DUO

Mendorong Produktivitas Semakin Maksimal

Bukan sekedar membantu menyelesaikan lebih banyak tugas, Laptop ini juga dapat memaksimalkan kualitas pekerjaan kita. Zenbook DUO (UX8406)  merupakan laptop AI dengan dua layar bersertifikasi Intel® Evo™ Edition yang dibekali prosesor bertenaga AI, Intel® Core™ Ultra 7 155H terbaru. Prosesor Intel® Core™ Ultra dilengkapi NPU atau Neural Processing Unit yang hadir secara spesifik untuk memproses aplikasi yang menggunakan AI.

Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.”

channelasus.com
channelasus.com

Untuk spesifikasi lebih jelas dari laptop Zenbook DUO(UX8406MA) bisa dilihat pada tabel di bawah ini.


Konsistensi yang Tidak Pernah Pupus

Mampu Menghadirkan yang Terbaik di Dunia

Sesungguhnya ada pelajaran yang saya petik dari hadirnya laptop Zenbook DUO ini. Sebuah pelajaran berharga yang begitu relevan dengan apa yang saya alami saat ini. Ketika mengetahui prosesnya, dimana Zenbook DUO dapat tampil sebagai laptop layar ganda terbaik di dunia karena laptop tersebut tidak hanya revolusioner tetapi juga karena telah melewati proses pengembangan secara konsisten selama bertahun-tahun.


Penutup


Sumber Referensi : https://www.asus.com/id/

Foto dan video produk : channelasus.com

Asria Ali

Sedang menulis

Artikel yang Disarankan