Cara menghadapi kondisi keuangan yang buruk.

Ketika kita mengalami kondisi keuangan yang buruk. seperti mengalami kesulitan keuangan, jatuh dalam kerugian atau kebangkrutan, kita mungkin mulai merindukan hari-hari dimana kita bisa bebas dari kondisi ini.

Seseorang mungkin merasakan diri mereka berada di titik terendah dalam kehidupan. Dimana tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan apa yang mereka inginkan untuk diri sendiri dan orang yang mereka sayangi, ,Mereka telah menghabiskan semua tabungannya. Tidak dapat lagi melakukan pembayaran bulanan atas tagihan yang masih berjalan. Seperti kredit rumah mereka atau mungkin kendaraan, membayar premi asuransi, membayar utang pada pihak lain dan sebagainya.

Apa yang harus dilakukan dalam situasi keuangan yang buruk seperti ini? Bagaimana cara menghadapi kondisi keuangan yang buruk agar kita dapat pulih dan bangkit kembali secara finansial dan memulai awal yang baru.

Anda jelas tidak ingin mengambil keputusan yang justru malah semakin memperburuk kondisi keuangan. Untuk menghadapi keuangan yang buruk dan menata keuangan Anda agar lebih baik dan terus baik, maka inilah langkah-langkah yang dapat anda ambil:

1. Tanamkan Sikap Positif dan Optimis

“Kondisi buruk keuangan yang sedang saya alami hanyalah sementara, perubahan pasti akan terjadi, cepat atau lambat, sayalah yang memegang kendali atas keuangan saya sekarang, dan siap menghadapi dan membawanya ke tempat yang lebih baik.” Ini adalah salah satu sikap positif yang bisa kita tanamkan dalam pemikiran kita.

Kita dapat mengambil contoh mereka yang saat ini berada di atas sebagai milyuner seperti Mark Twain atau Henry Ford, Mereka juga pernah mengalami masa sulit seperti ini, Menghadapi kebangkrutan dalam hidup mereka. Namun mereka mampu bangkit dan datang kembali dengan keadaan yang jauh lebih baik.

Sekarang lihatlah jalan di depan Anda yang tampak penuh dengan tantangaan ini. Anda harus bertindak sebagai ksatria yang akan bertanggung jawab menghadapi ini dengan semangat Anda yang kuat. Jadi tetaplah optimis dan positif menghadapi situasi menantang ini,

2. Lacak Lebih Dalam Alur Keuangan

Cara menghadapi kondisi keuangan yang buruk yang kedua adalah dengan melacak dan mendapatkan informasi yang akurat dan lebih jelas kemana perginya uang Anda selama ini dan dari mana saja datangnya. Jika Anda mungkin telah mengalami kebangkrutan, kerugian dalam bisnis atau kehilangan uang secara mendadak yang telah menyebabkan keterpurukan maka cukup mudah untuk menyimpulkan bahwa inilah biang kerok dari kekacauan keuangan Anda. Namun terkadang kita alpa jika ada uang kecil yang deras mengalir namun sebenarnya menjadi salah satu yang berkontribusi memperburuk kondisi keuangan. Jadi cari tahu alur uang yang mengalir percuma, dan potong dari sana.

Bagaimana dengan alur uang yang masuk? Apakah itu gaji dari pekerjaan atau penghasilan dari usaha atau dari investasi? Buatlah daftarnya untuk penghasilan yang pasti dan penghasilan yang tak pasti, lalu pikirkan bagaimana cara membuat pemasukan ini semakin meningkat. Pikirkan juga penghasilan tambahan dari jalur yang lain. Namun hati-hati, ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk memulai usaha baru yang belum pasti. Di masa ini jangan gegabah mencoba peruntungan untuk bisnis atau pekerjaan baru yang masih terasa asing bagi Anda atau melakukan pembiayaan besar seperti mengambil kredit rumah atau kendaraan, kecuali jika keadaan keuangan Anda sudah kokoh berdiri.

Ketika Anda mengalami kondisi keuangan yang buruk cara menghadapi ini dengan cara yang minim resiko yang bisa Anda lakukan adalah dengan berupaya untuk menambah pemasukan dari usaha atau pekerjaan yang sudah berjalan . Misalnya bekerja lebih giat untuk menarik pelanggan dalam bisnis Anda yang berjalan, menjual barang ekstra, mengurangi biaya hidup, memperluas jangkauan pemasaran atau jika Anda adalah seorang karyawan, cobalah untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja Anda yang dapat mendorong kenaikan penghasilan.

Melacak kembali alur uang yang keluar dan masuk secara detail mungkin menguras energi Anda, apalagi jika Anda sudah lama tidak melakukannya. Namun identifikasi yang jelas tentang ini bisa menjelaskan bahwa Anda tidak salah dalam mencari dan menetapkan pengeluaran yang harus di potong serta pemasukan yang dapat ditingkatkan.

3. Ketatkan Anggaran

Mendengar kata ‘ketatkan anggaran’ apa yang ada di benak Anda? Bagi beberapa orang ini mungkin sesuatu yang terdengar menakutkan, Sepertinya kita akan dibawa masuk dalam situasi dimana kita harus benar-benar menjaga batasan terhadap apa yang kita inginkan. Sebenarnya tidak menyeramkan seperti itu. Mengetatkan anggaran tidak membatasi kebebasan kita. Justru sebaliknya kita melakukan pengetatan anggaran untuk memberi diri kita kebebasan untuk melakukan lebih banyak hal yang ingin kita lakukan di masa depan.

Meskipun mengetatkan anggaran mungkin terdengar mengintimidasi atau bahkan membatasi, namun mengetatkan anggaran hanyalah rencana pengeluaran dan alat yang jika digunakan dengan bijak dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan di masa depan. Mengetatkan anggaran dapat menjadi kebiasaan dan mencegah pengeluaran lepas kendali sekali lagi.

Sekarang buatlah anggaran tanpa embel-embel dengan mencantumkan semua pengeluaran yang diperlukan termasuk pembayaran sewa, atau utang, asuransi mobil, dan belanjaan,. Kurangilah pengeluaran dari pendapatan Anda. Jika masih ada sisa uang, itu sudah cukup bagus. Namun jika tidak ada , atau malah sebaliknya, maka Anda harus memangkas pengeluaran Anda atau menambah penghasilan Anda.

Dalam hal anggaran untuk pembayaran hutang, apalagi jika Anda memiliki hutang yang banyak dari berbagai tempat inilah yang bisa Anda lakukan: Buatlah tujuan untuk melunasi utang itu satu persatu menggunakan metode bola salju dengan melunasi utang terkecil terlebih dahulu. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri atas keberhasilan dalam setiap penyelesaian utang Anda dan menjaga Anda tetap termotivasi, Dan bertahanlah agar tidak terjerumus kembali ke dalam hutang itu.

Apapun metode penganggaran yang Anda pilih sekarang penting untuk diingat bahwa situasi keuangan Anda tidak statis. Ini dapat berubah kapan saja Anda mencapai tujuan, melunasi hutang Anda atau mendapatkan sumber penghasilan tambahan.

4. Membangun Reputasi yang Baik

Apakah itu reputasi dalam dunia kerja, sosial, keluarga atau reputasi kredit Anda, pastikan untuk menjaganya dengan baik. Banyak orang yang menjatuhkan diri mereka dalam reputasi yang buruk ketika menghadapi kondisi keuangan yang buruk. Ini artinya menambah total kerugian untuk mereka. Cukup kondisi keuangan Anda saja yang buruk , jangan menambah kerugian dengan mengorbankan reputasi Anda juga.

Ketika seseorang mengalami kesulitan keuangan terkadang membuat sikap mereka menjadi sensitif, menarik diri dan kehilangan kepercayaan diri. Hal ini bisa memicu situasi negatif terhadap lingkungan sekitar seperti keluarga dan orang terdekat. Padahal seharusnya kondisi ini dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan lebih banyak dukungan emosional dan menunjukkan pribadi mereka yang bertanggung jawab dan tahan banting. Jadi pastikan saat Anda mengalami masa sulit seperti kehilangan pekerjaan, kebangkrutan, atau kehilangan uang , Anda tetap tampil dalam versi terbaik Anda. Jangan sampai Anda kehilangan sesuatu yang justru jauh lebih berharga di bandingkan uang.

Jika Anda mengalami kesulitan dalam membayar hutang, hadapi kreditur Anda dengan baik dan sampaikan secara terbuka kapan Anda benar-benar siap untuk melunasi. Jangan berbelit-belit atau menghindar. Beritahukan kondisi yang Anda alami secara jujur untuk mendapatkan pengertian dari kreditur Anda. Salah satu pendekatan terbaik untuk membangun kembali kredit adalah dengan membangun reputasi yang baik di mata kreditur dan membayar semua tagihan tepat waktu,

Meskipun skor kredit biasanya akan terpukul secara signifikan saat Anda mengalami kondisi buruk keuangan namun upayakan untuk tetap menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang dapat dipercaya dan selalu bertanggung jawab secara finansial.

5. Tetapkan Tujuan Keuangan

Apakah Anda ingin membeli rumah, mobil , pergi berlibur atau menikah? Berfokus pada masa depan keuangan Anda termasuk jenis tujuan ke depan dapat membantu Anda tetap berpegang teguh pada anggaran dan tetap termotivasi untuk terus berjuang menghadapi situasi dan kondisi buruk keuangan..

Lalu bagaimana menetapkan tujuan keuangan saat utang masih ada?

Sebenarnya yang perlu diperhatikan dan sering luput dari kesadaran orang adalah bukan hanya menyelesaikan utang yang berjalan. Namun juga memutus siklus hutang itu sendiri. Manfaatnya dari menetapkan tujuan keuangan dapat membantu Anda tetap bebas dari hutang kedepannya. Karena ketika Anda berhasil menetapkan tujuan keuangan secara otomatis Anda ingin memutus siklus hutang Anda.

Memutus siklus hutang itu bisa sulit tetapi bisa dilakukan melalui kebiasaan berbelanja yang baik dan pengelolaan uang yang baik. Ketika Anda memiliki tabungan untuk tujuan keuangan ingatlah bahwa Anda dapat menggunakannya untuk menutupi pengeluaran tak terduga seperti biaya medis, atau perbaikan mobil. Anda tidak perlu bergantung pada hutang atau mengandalkan kartu kredit. Setelah Anda terbiasa menabung selanjutnya Anda dapat melihat dan mempertimbangkan untuk meningkatkan tujuan keuangan Anda. Anda dapat mempertimbangkan untuk membuat tujuan keuangan jangka pendek , jangka menengah dan jangka panjang.

Sekarang Anda telah mengetahui cara menghadapi kondisi keuangan yang buruk agar tidak semakin terpuruk. Hari bebas finansial akan tiba dan Anda bertanggung jawab untuk menghindari kesulitan keuangan ke depannya. Setelah mengalami kondisi buruk keuangan tentu hal terakhir yang tidak Anda inginkan adalah sejarah terulang kembali. Untuk membantu memastikan hal ini tidak terjadi bangunlah kebiasaan keuangan yang sehat ini.

Dengan kerja keras, kesabaran, disiplin dan fokus maka Anda dapat pulih sepenuhnya dan bangkit kembali. Masalah kesulitan keuangan yang telah selesai akan sangat melegakan. tetapi jalan di depan kemungkinan masih akan tetap penuh dengan tantangan baru. Jika Anda telah mempelajari kebiasaan finansial yang baik diatas maka tantangan itu akan dapat Anda atasi dan menciptakan masa depan keuangan yang jauh lebih baik.

Baca : Tentang Kesulitan Keuangan, Lihat Apa Saja yang Bisa Kita Alami

Asria Ali

Sedang menulis

Artikel yang Disarankan